- Mengakomodir sekolah-sekolah Muhammadiyah yang banyak di satu kecamatan tertentu
- Jika di satu Daerah yang besar memiliki banyak sekolah, bisa memudahkan PD IPM dalam menjalankan tugas alias tidak kelelahan
- Mengakomodir pimpinan IPM setelah dari Ranting. Alasannya, jika ke PD sangat jauh jaraknya. Maka perlu ada PC sebagai tempat belajar sebelum ke PD
- Dengan adanya Cabang, menjadi salah satu proses perjenjangan kaderisasi dan pematangan seorang pimpinan. Ketika Cabang dihapus, ditakutkan banyak kader instant
- Sumber dana akan kurang jika PC dihapuskan
- Menampung mereka yang tidak sekolah di sekolah Muhammadiyah atau di bangku pendidikan formal non-Muhammadiyah
- Persoalan isu nasional langsung ke Ranting, bisa diatur pada AD/ART
- Jika Cabang dihapus, maka akan ada pembunuhan karakter seorang kader
- Di beberapa daerah, penggerak PCM itu malah dari IPM daripada ortom yang lain. Karena itu, Cabang harus tetap ada.
Namun ada beberapa catatan yang harus dilakukan oleh seluruh struktur IPM ke depan. Pertama, ini menjadi outokritik, IPM ke depan harus kembali mengontrol struktur yang ada. Jangan hanya bangga kalau IPM besar tetapi sebenarnya keropos di dalam. Kedua, kembali dikuatkan aturan berdirinya IPM di AD/ART.
Jadi, jika di satu kecamatan tidak memenuhi kuota berdirinya Cabang, maka tidak akan berdiri Cabang IPM. Karena itu, pascamuktamar besok seluruh struktur IPM harus mengawal hasil muktamar terutama pada pasal syarat berdirinya sebuah Cabang. Dengan begitu, perubahan IRM menjadi IPM memang dilakukan secara serius. Tidak sekadar berganti baju saja, itulah kutipan berita dari website irm pusat.
0 orang baik yang mau koment: